Pages

Rabu, 30 Maret 2011

UANG

• Pengertian uang menurut beberapa ahli sebagai berikut :
1. R.G. Thomas, uang adalah benda yang mudah diterima oleh umum untuk pembayaran pembelian barang-barang, jasa, dan kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
2. A.G. Hart, uang adalah suatu kekayaan yang menjadikan pemiliknya dapat membayarkan sejumlah hutangnya dengan pasti tanpa menunda.
3. Robertson, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
4. S Sayers, uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat tukar.
5. A.C. Pigou, uang adalah sesuatu yang umum digunakan sebagai alat penukar.

• Sejarah terjadinya uang.
1. Perekonomian sebelum barter, yaitu suatu perekonomian di mana masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhan dengan usahanya. Kesulitannya adalah apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya.
2. Perekonomian barter (the barter economy), yaitu suatu perekonomian di mana masyarakat belum mengenal pertukaran. Perdagangan-perdagangan dilakukan dengan cara langsung menukarakan barang dengan barang. Kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
3. Perekonomian dengan menggunakan uang barang/benda (comodity money), yaitu suatu perekonomian di mana masyarakat dalam melakukan pertukaran/perdagangan menggunakan uang barang/benda, misalnya kulit binatang, mutiara, gading, garam, dan sebagainya. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang; penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
4. Perekonomiian dengan menggunakan uang logam (metalistic money), yaitu suatu perekonomian di mana masyarakat dalam melakukan pertukaran/perdagangan menggunakan logam mulia (emas dan perak). Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan).
5. Perekonomian uang kertas, yaitu suatu perekonomian dimana masyarakat menggunakan uang kertas sebagai alat tukar dan masyarakat percaya bahwa pemerintah bersedia menerima sebagai alat pembayaran.
6. Perekonomian dengan menggunakan giral, yaitu perekonomian dengan menggunakan alat tukar yang lebih mudah, praktis, dan aman, yaitu uang giral.

• Uang Kartal dan Uang Giral
1. Uang Kartal adalah uang yang beredar sehari-hari sebagai alat pembayaran yang syah dan wajib diterima oleh semua masyarakat.
2. Uang Giral adalah saldo rekening di bank milik nasabah, yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran.

• Syarat Uang
1. Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semuaorang mau mengakui dan menerimanya.
2. Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya:
a) Tahan lama dan tidak mudah rusak.
b) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
c) Mudah dibawa.
d) Nilainya relatif stabil.
e) Jumlahnya tidak berlebihan.
f) Terdiri atas berbagai nilai nominal.

• Fungsi Uang
1. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:
a. Sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
b. Alat kesatuan hitung
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.



2. Fungsi Turunan
Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas:
a) Sebagai alat pembayaran yang sah. Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
b) Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang.
c) Alat pendorong kegiatan ekonomi. Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
d) Standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di kemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
• Teori Nilai Uang
1. Teori nilai statis disebut juga teori kualitatif statis membahas masalah yang berkaitan dengan sifat, keadaan, dan bentuk uang itu sendiri sehubungan dengan adanya perkembangan ekonomi masyarakat, Teori nilai statis antara lain :
- Teori konvensi oleh Davazanti Montanari, bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat dan adanya saling pengertianantara masyarakat dan pemerintah untuk mempermudah pertukaran.
- Teori metalisme, nominalisme, dan teori katalisme yang dibahas oleh Prof.G.T.Knapp

2. Teori dinamis mempersoalkan sebab akibat terjadinya perubahan nilai uang. Teori dinamis antara lain :
- Teori kuantitas sederhana (the crude quantity theory) oleh Adolf Wagner dan David Ricardo. Teori ini menyatakan jumlah uang dan nilai uang mempunyai hubungan terbalik. Jika jumlah uang naik dua kali lipat, maka nilai uang akan turun menjadi setengah dari semula. Kemudian teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher yang berjudul The Purchasing Power of Money. Teorinya disebut Fisher Equation, dasar teori adalah jumlah pembayaran sama pembelian. Teori kuantitas Fisher dinamakan Teori Persamaan Transaksi.
- Teori persediaan kas (cast balance of theory). Dikemukakan oelh Alfrad Marshal, A.C.Pigou, D.H.Robertson, dan J.M. Keynes.


• Standar Moneter
Standar moneter adalah satuan perbandingan yang ditetapkan oleh undang-undang atau kebiasaan dijadikannya uang sebagai patokan pengukur dalam perekonomian suatu negara. Jenis standar moneter, antara lain :
1. Standar tunggal (mono metalisme), yaitu suatu negara yang mendasarkan nilai uangnya pada sejenis logam mulia (emas dan perak) sebagai mata uang dalam perekonomian. Penggunaan standar emas dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Standar emas penuh, yaitu mata uang emas dipakai sebagai standar moneter dan peredarannyadijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter
- Standar inti emas, yaitu mata uang emas hanya dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri sedangkan yang beredar di dalam negeri uang kertas.
- Standar emas, yaitu suatu sistem keuangan dimana Bank Sentral suatu negara menyediakan emas yang disimpan sebagai persediaan untuk melakukan pembelian/inventasi saham diluar negeri.
2. Standar kembar (bimetalisme), yaitu suatu negara memakai dua jenis logam (emas dan perak) sebagai standar moneter. Nilai logam tersebut ditentukan dengan perbandingan tertentu oleh undang-undang berdasarkan nilai intrinsiknya. Kelemahan berlakunya sistem ini berlakunya hukum Gresham, yaitu uang yang nilainya turun/buruk akan mendesak/mengusir uang yang nilainya naik/baik (bad moneys drives of good money).
3. Standar pincang, yaitu dipakainya satu jenis logam (emas) sebagai standar disamping itu beredar logam lain (perak) sebagai alat pembayaran sah dan pembuatan perak tidak bebas. Ini berarti uang perak disebut token money atau sebatas hanya sebagai uang tanda saja.
• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, antara lain :
a) Besar-kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
b) Cepat atau lambatnya laju peredaran uang.
c) Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.
Menurut J.M. Keynes dalam teori liqudity preference yang dimaksud permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai, yang terdiri atas tiga motif, yaitu :
- Motif transaksi (transaction motive). Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah dan pembayaran listrik.
- Motif berjaga-jaga (precautionary motive). Permintaan uang untuk ditujukan pada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga yang mendadak.
- Motif spekulasi (speculative motive). Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat karena mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan.
Faktor-faktor yang mempegaruhi penawaran uang, antara lain :
a) Tinggi rendahnya tingkat bunga.
b) Tingkat pendapatan masyarakat.
c) Jumlah penduduk.
d) Keadaan letak geografis.
e) Struktur ekonomi masyarakat.
f) Penguasaan iptek penduduk.
g) Globalisasi ekonomi.

• Istilah-Istilah Keuangan
a) Kurs uang : jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing.
b) Valuta asing : mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain.
c) Bursa valuta asing : merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya.
d) Revaluasi : Revaluasi Aset adalah penilaian kembali aset yang dimiliki suatu entitas sehingga mencerminkan nilai aset sekarang.
e) Devaluasi : adalah dengan sengaja menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap valuta asing.
f) Apresisasi : adalah keadaan meningkatnya nilai mata uang dalam negeri sampai pada presentase yang ditetapkan dari semula tanpa sengaja.
g) Depresiasi : adalah merosotnya mata uang di dalam negeri secara tidak sengaja.
h) Inflasi : adalah keadaan dimana nilai mata unag merosot dibandingkan dengan harga barang karena banyaknya uang yang beredar, sehingga berakibat harga barang menjadi mahal.
i) Devlasi : yaitu merosotnya harga barang karena terjadi peningkatan nilai mata uang atau menguatnya nilai mata uang dalam negeri.
j) Sanering : pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang
k) Redenominasi : Redenominasi adalah penyederhanaan sebutan satuan harga atau nilai mata uang di tengah masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar